Minggu, 08 Juni 2014

OPINI KEJUJURAN


KEJUJURAN SANGAT SULIT DICARI

Kejujuran bagi Manusia pada jaman sekarang adalah suatu harta yang sangat sulit dicari. Meskipun banyak yang mengangap tidak bernilai, tapi ini kejujuran, adalah nilai lebih dari setiap Manusia yang berbeda. Begitu sulitnya menemukan Kejujuran, bahkan meskipun perutnya sudah penuh dengan makanan. Tapi masih saja berani mengatakan masih kelaparan di antara orang–orang yang benar–benar kelaparan.

Jangankan menemukan Kejujuran yang dilakukan orang lain ke orang lain. Terkadang dan biasa dikatakan mungkin sering, kita tidak pernah Jujur kepada Diri Sendiri dan juga kepada orang lain. Betapa munafiknya orang–orang, termasuk Aku sendiri akan sebuah nilai Kejujuran.

Hilangnya Kejujuran di hati nurani Manusia memberikan dampak yang tidak saja menyusahkan diri sendiri, namun orang lain juga pastinya terkena dampaknya. Korupsi uang yang seharusnya bukan miliknya, orang kaya yang membeli BBM khusus Mobil mewahnya dia masih mampu. Bayangkan jika semua orang sudah dalam keadaan kenyang, namun mereka hidup di lingkungan orang lapar. Masih berani-beraninya dia berteriak, lapar, lapar, dan lapar. Tak peduli orang lain kelaparan.
  
Pertanyaan kita, apakah sangat sulit bagi Masnusia sekarang ini melakukan sebuah Kejujuran ? tidak hanya untuk orang lain, untuk dirinya sendiri. Melakukannya apakah kita harus belajar dahulu ?. Bisakah kita Jujur ?

Lalu bisakah kita belajar Jujur di Sekolah, Lingkungan Sosial, awal mulanya dari orang tua, atau malah melalui sebuah buku ? Saya yakin, dari banyak pilihan belajar untuk melakukan Kejujuran dari semua banyak pilihan, Buku adalah pilihan terakhir Manausia belajar untuk Kejujuran.
Dari buku, Saya malah bertambah yakin dan pasti,  

Dengan Jujur ini Saya ucapkan, tidak akan banyak buku yang bias mengambarkan bagaimana kehidupan orang yang selalu berbuat Kejujuran. Maaf setelah membaca panjang dan mungkin anda tidak menemukan maknanya. Tapi terus terang menulis ini bukan untuk sebuah wacana promosi. Melainkan mengajak untuk memberikan sikap atau menyingkapi bahwa Kejujuran adalah Nilai Utama.

Saya ingin menceritakan tentang sebuah buku yang mengambarkan Kejujuran. Navel Karangan Penulis Goek Indonesia, Arswedo Atmowiloto yang Berjudul BLAKANIS. Buku yang dikeluarkan pada Juni 2008 dan setebal 283 ini secara gamblang memberikan gambaran nyata bagaimana Orang yang Berbuat Jujur.

Blakanis oleh ARSWENDO dimulai dari seseorang yang biasa menyebut dirinya Ki BLAKA. Mungkin kata ini mempunyai arti harafiah blak-blakan atau bicara terbuka tampa takut apapun serta dipaksakan dari siapapun.

Ki Blakan mengajak semua orang untuk berbuat Jujur. Pertama Jujur untuk diri sendiri kemudian Jujurlah kepada keluarga, orang lain dan juga kepada masyarakat sekitarnya serta masyarakat pada umumnya meskipun itu akan menyakitkan bagi Saya dan Anda.

”Musuh utama Kejujuran bukanlah Kebohongan. Melainkan kepura-puraan, baik Pura-pura Jujur, atau Pura-pura Berbohong”. Inilah awal tulisan yang akan memaparkan tentang arti Kejujuran. Berpura-pura kita akan mengingkari kedua hal, baik itu Kejujuran maupun Kebohongan. Saat melakukan dan terus masuk ke dalam dunia Kepura-puraan, maka kita tidak sadar bahwa itu adalah Pura-puraan.

Arswendo berani menghubungkan bahwa Kejujuran adalah sebuah tindakan yang sangat berkaitan dengan sebuah hubungan atau beribadah pada Tuhan Yang Maha Esa. Berkata Jujur, sudah mengisyaratkan bahwa kita ini sudah Percaya dan Beriman kepada Sang Pencipta. Kejujuran seperti melakukan sebuah Doa.

Sulitkah melakukan sebuah Kejujuran ? Arswendo melalui Ki Blaka menyatakan bertindak dengan dasar Kejujuran tidaklah sulit, lebih mudah dari pada melakukan Kebohongan. Jujur itu seperti bernafas. Tidak usah belajar lebih dahulu bagaimana memulainya. Sangat sederhana, semua bisa melakukannya. Sayangnya, karena sangat sederhana itulah membuat semua orang mudah melupakannya dan sulit melakukannya.

Sayangnya sama seperti di dunia nyata bahwa orang yang selalu berbuat Jujur akan hancur. Dengan alasan stabilitas politiklah, ekonomilah, hingga kestabilan yang lainnya. Ki Blaka, Orang yang mengajarkan Jujur malah hancur atau lebih tepatnya dihancurkan. Membaca Blakanis, kita seperti diajak untuk membuka diri sendiri. Sudah kita Jujur kepada diri sendiri, keluarga, Orang lain atau masyarakat di sekitar kita dan juga masyarakat pada umumnya ? Dan mungkin Jujur juga kepada Tuhan Allah Yang Maha Esa.

Ada 3 (tiga) Poin penting dari Buku ini adalah Pertama, Kejujuran masih ada dan masih banyak orang yang melakukannya. Meski terlihat nyata di Novel, namun berbanding terbalik di dunia nyata. Kedua, Jujur adalah merupakan Doa dan Nafas bagi setiap Manusia yang melakukannya. Sehingga tidak ada alas an satupun ataupun bagi Manusia berbuat sebuah Kejujuran. Mulailah sekarang dengan Nafas, Kemudian Doa dan Tindakan yang nyata. Ketiga, ini yang sedikit membuat bahagia. Ariswendo berani menuliskan nama Saya sebagai satu-satunya pengganti dari Ki Blakan, Kukuh. Orang yang melakukan Kejujuran. Sekarang Saya dan Anda boleh bertanya, Bisakah Saya melakukan Kejujuran ?


Agomagapuyee : Jumat, 06 Juni 2014 
 By Agapa Maby Agomagapuyee

Tidak ada komentar: