Selasa, 06 Mei 2014 15:54
DOGIYAI
– Selasa (6/5) siang kemarin, dengan menggunakan pesawat Twin
Otter Avia Star Kapolres Nabire, AKBP Tagor Hutapea, S.Ik bersama Kasubag Bin
Ops Bag Ops Polres Nabire, AKP Mardi Marpaung, anggota Intelkam Polres Nabire,
bertolak menuju ke Moanemani untuk menindaklanjuti permasalahan yang terjadi
pasca kasus Laka Lantas yang memicu kasus lain. Sekitar pukul 13.40 WIT,
korban bentrok antara masyarakat dengan anggota Brimob BKO Moanemani tiba
di Bandara Nabire dengan mengunakan pesawat Avia Star. Korban langsung
dievakuasi ke RSUD Nabire.
Koban yang
dievakuasi ke Nabire diantaranya, Kayus Auwe yang terkena tembak di betis kanan
dan perut, Anton Edoway yang terkena tembakan di paha kiri, Yulius Anouw luka
tembak di dada kiri, Melky korban meninggal dunia akibat dianiaya, Etus Kalvado
mengalami luka memar pada bagian kepala dan wajah akibat dikeroyok massa.
Korban
meninggal dunia atasa nama Melki langsung dibawa ke ruang jenazah RSUD Nabire
untuk dilakukan otopsi. Sementara korban luka tembak dan penganiyaan dibawa ke
UGD RSUD Nabire untuk menjalani perawatan medis lebih lanjut oleh pihak RSUD
Nabire.
Sekitar
pukul 16.50 WIT, Bupati Dogiyai Drs. Thomas Tigi dan Wakil Bupati Dogiyai
Herman Auwe, S.Sos terlihat mendatangi RSUD Nabire untuk melihat korban
meninggal dunia dan korban luka tembak serta korban penganiayaan.
Sikapi
Kasus Digelar Pertemuan
Mensikapi
kasus yang terjadi, Selasa (6/5) sekitar pukul 13.15 WIT dan pukul 20.10 WIT
telah dilaksanakan pertemuan antara Kapolres Nabire dengan Pemda Dogiyai, DPRD
Dogiyai, perwakilan masyarakat korban laka lantas dan korban penembakan.
Pertemuan digelar di Mapolsek Kamu. Pertemuan digelar dengan tujuan untuk
membahas penyelesaian permasalahan Laka Lantas, penembakan dan
penganiyaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
Hadir
dalam pertemuan tersebut antara lain, Kapolres Nabire AKBP Tagor Hutapea, S.Ik.
M.Si, Kapolsek Kamu, AKP Syukur, Ketua Komisi C DPRD Dogiyai, Markus Waine, Ass
II Pemda Dogiyai, Drs. Anton Iyowau, Plt. Kabag Umum Pemda Dogiyai, Ovir Yobee,
Kadistrik Dogiyai, Welem Tagi, Kadistrik
Kamu, Tobias Tigi, Kepala Kampung Timipugi/Mago, Ambrosius Tigi, Kepala Kampung
Ikebo, Yakobus Bobi, perwakilan keluarga korban Laka, Simon Anou.
Hasil
pertemuan yang digelar, pihak keluarga korban Laka Lantas akan berusaha menahan
diri sampai korban dimakamkan. Karena saat ini keluarga masih dalam kondisi
berduka dan fokus pada pemakaman korban. Penyelesaian masalah akan diselesaikan
setelah pemakanan dilaksanakan. Sementara pihak keluarga penembakan akan
menuntut Pemda Dogiyai karena dianggap bertanggung jawab telah mendatangkan BKO
Brimob di Dogiyai.
Pertemuan
yang dilaksanakan merupakan bagian dari upaya Kapolres Nabire untuk meredam
aksi masyarakat yang lebih besar dampak dari permasalahan yang terjadi yang
berawal dari kecelakaan lalu lintas. Direncanakan pertemuan akan dilaksanakan
kembali pada Rabu (7/5) hari ini. (ros/ist)
Selasa, 06 Mei 2014 15:55
*Laka
Korban 2 Jiwa, Amuk Massa 1 Jiwa*
DOGIYAI
– Kecelakaan lalu lintas yang terjadi Selasa (6/5)
sekitar pukul 06.15 Wit di tanjakan Epeida Distrik Kamu, telah mengakibatkan 2
orang korban meninggal dunia. Laka lantas terjadi antara truck dengan sepeda
motor Yamaha Jupiter. Kedua korban meninggal akibat Laka Lantas yakni
pengendara dan seorang yang dibonceng. Kasus ini sempat menjalar hingga terjadi
penembakan pihak aparat untuk menghentikan aksi massa. Bahkan, buntut dari Laka
tersebut juga menjalar hingga terjadinya penganiayaan oleh massa hingga jatuh
korban jiwa seorang warga.
Informasi
yang diterima media ini, kronologis kejadian, sekitar pukul 06.15 WIT bertempat
di TKP telah terjadi Laka Lantas antar truk dengan sepeda motor Yamaha Jupiter.
Setelah melihat korban meninggal dunia, maka pengemudi truk langsung
mengamankan diri di Pos Brimob Monamani.
Pada pukul
10.00 WIT, ratusan massa dari Suku Mee membawa jenasah korban Laka Lantas ke
Pos Brimob Moanemani dengan membawa senjata tajam berupa panah, parang, tombak,
dan batu dan meletakkan jenazah korban di depan Pos Brimob Moanemani. Pihak
aparat Brimob sempat mengeluarkan tembakan peringatan untuk membendung aksi
massa. Aksi belum berhenti, aksi dilumpuhkan, sejumlah warga mengalami luka
tembak.
Kapolda
Papua, Inspektur Jenderal Muhammad Tito Karnavian saat dikonfirmasi membenarkan
kejadian itu. Ketiganya terpaksa dilumpuhkan aparat, karena melakukan
penyerangan terhadap Pos Brimob. “Yang kena
tembak tiga orang, mereka terpaksa dilumpuhkan anggota karena menyerang pos
dengan membawa senjata tajam. Untuk tiga warga sipil yang meninggal merupakan
korban laka lantas dan amuk massa, bukan oleh anggota kami,” tegas Tito, Selasa
(6/5).
Kasus ini,
jelas Kapolda, bermula ada kecelakaan lalu lintas antara truk dan sepeda motor
yang mengakibatkan dua warga setempat meninggal dunia. Masyarakat setempat yang
melihat kecelakaan itu mengejar sopir truk yang lari ke pos Brimob, disusul
masyarakat berbondong-bondong mendatangi pos Brimob untuk meminta menyerahkan
sopir truk.
Kedatangan
massa, kata Kapolda, disambut oleh anggota dengan melakukan negosasi secara
persuasive, namun massa justru menyerang pos Brimob dengan menggunakan
senjata tajam dan lain-lainnya.
”Anggota merasa
terancam, sehingga melakukan tembakan peringatan ke atas, namun massa tetap
menyerang, sehingga anggota terpaksa mengeluarkan tembakan untuk melumpuhkan
massa,” kata Tito.
Kapolda
mengakui dari tembakan pelumpuhan oleh anggota, ada tiga masyarakat yang
terkena dibagian kaki, dan membuat masyarakat bubar. ”Massa sudah bubar setelah
tembakan, namun saat massa akan kembali, ada masyarakat yang dikeroyok sehingga
mengakibatkan meninggal dunia,” ungkap dia.
Paska
kejadian, Kapolda mengklaim situasi sudah aman dan malam ini akan dilakukan
pertemuan antara tokoh masyarakat dan kepolisian dan TNI. Kapolda juga
berencana akan berangkat ke Dogiyai bersama Dandrem untuk menyelesaikan masalah
tersebut.
”Kapolres
langsung terbang mengambil alih situasi dan situasi terkendali. Pangdam sudah
memperintahkan Dandim untuk datang ke lokasi dan informasi Bupati yang ada di
Nabire akan berangkat ke Dogiyai,” tegas Tito.
Disingung
soal keberadaan para korban, Kapolda menambahkan ketiga korban luka tembak
telah dievakuasi ke Nabire, demikian juga masyarakat yang menjadi korban
pengeroyokan. Sedangkan dua korban laka lantas belum jelas apakah akan
dievakuasi ke Paniai atau Nabire. (ros/ist)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar